Berita
Desa Pojok Salurkan BLT DD 2025 Kepada 31 KPM

TULUNGAGUNG .Penyaluran BLT Dana Desa bulan April – Juni tahun 2025.
Dengan kegiatan Penyaluran bantuan langsung tunai dana desa ( BLT DD ) tahun 2025
Bantuan Langsung Tunai Dana Desa adalah kegiatan pemberian bantuan langsung berupa dana tunai yang bersumber dari Dana Desa kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan diputuskan melalui Musyawarah Desa sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan, Pemerintah Desa Pojok Kecamatan campurdarat kabupaten Tulungagung melakukan kegiatan penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) Bulan April s/d Juni tahun 2025 sebanyak 31 (Tiga puluh satu) KPM (keluarga penerima manfaat).Rabu, (09/07/25).
Diharapkan kepada Warga Masyarakat penerima manfaat agar memaksimalkan penggunaan bantuan tersebut untuk kebutuhan pokok seperti membeli bahan makanan sembako dan sebagainya sesuai kebutuhan. Kegiatan ini dilaksakan di Balai Desa desa Pojok yang dimulai pukul 10.30 WIB s/d Selesai. BLT DD bulan April – Juni Tahun 2025 telah disalurkan oleh Pemerintah Desa Pojok kepada KPM (Keluarga Penerima Manfaat), setiap KPM menerima bantuan masing masing sebesar Rp 300.000,- setiap bulannya Proses penyaluran BLT DD berlangsung dengan tertib dan kegiatan berjalan dengan lancar,
Melalui BLT-DD, pemerintah mengalokasikan dana untuk membantu warga desa dengan harapan dapat meningkatkan kesejahteraan mereka. Kegiatan penyaluran BLT-DD ini bertujuan untuk mendukung masyarakat kurang mampu secara finansial, Program ini telah menjadi salah satu langkah konkrit pemerintah dalam meningkatkan ketahanan ekonomi masyarakat seperti yang dituturkan Ismiati selaku kepala desa, ” BLT DD akan membantu masyarakat kurang mampu, dan bantuan financial ini adalah langkah kongkrit untuk meningkatkan ketahanan ekonomi masyarakat ” Jelasnya.
Rusminah selaku salah satu KPM merasa amat senang atas bantuan dari pemerintah ini, dalam kondisi sebagai janda yang harus menanggung hidupnya sendiri, ” Saya merasa senang dan berterima kasih atas perhatian dari Bu Kades,, melalui bantuan ini saya bisa menyambung kebutuhan ekonomi dalam kehidupan sehari hari ” , tuturnya. (Hur)
Berita
Jejak Riza Chalid: Skandal Migas, Perlindungan Politik, dan Ancaman Gempa Kekuasaan

Jakarta,- 22 Juli 2025 Riza Chalid, pengusaha minyak yang selama ini dikenal sebagai “saudagar minyak”, kembali menjadi perhatian publik setelah Kejaksaan Agung Republik Indonesia menetapkannya sebagai tersangka utama dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah PT Pertamina periode 2018–2023, dengan total dugaan kerugian negara mencapai Rp193,7 triliun.
Namun, laporan eksklusif yang dihimpun oleh Counterpart Whitewood Center di Malaysia dan Singapura — bagian dari jaringan investigatif Paijo Parikesit — mengungkap fakta-fakta yang jauh lebih kompleks: upaya pelarian, negosiasi penyelamatan hukum, dan lobi politik di level tertinggi.
Perlindungan Diam-diam di Johor Bahru
Investigasi lapangan mengonfirmasi bahwa Riza Chalid telah menetap secara permanen sejak delapan bulan lalu di kawasan elit Medini Residences 01, tidak jauh dari Legoland, Johor Bahru, Malaysia. Aktivitasnya juga terlacak di zona bisnis DayOne Nusajaya Tech Park, tepatnya di Jalan Teknologi Perintis No. 3, Taman Teknologi Nusajaya, Iskandar Puteri, Johor Darul Ta’zim.
Sumber-sumber kami dari Counterpart Whitewood Center di Malaysia menyebutkan bahwa Riza beroperasi dengan identitas perlindungan terbatas, berkoordinasi melalui jaringan bisnis dan hukum lintas negara yang memiliki koneksi politik kuat di Indonesia.
Pertemuan Tertutup di Singapura
Pada 2 Juli 2025, Riza Chalid dilaporkan melakukan dua kali pertemuan rahasia di Singapura. Ia ditemani oleh Fadel A Rafiq, tokoh partai besar yang dikenal punya kedekatan dengan lingkaran Presiden Prabowo Subianto, serta seorang pejabat tinggi dari lembaga penegak hukum Indonesia.
Pertemuan pertama berlangsung di One Raffles Place Tower 1, #56-00, 1 Raffles Place, kemudian dilanjutkan di Kim Seng Promenade, #15-01, Singapore 237994.
Agenda utama dari pertemuan tersebut adalah negosiasi terkait rencana pengampunan terbatas kepada koruptor yang bersedia mengembalikan hasil kejahatannya kepada negara, sebagaimana wacana yang disebut-sebut akan menjadi program awal pemerintahan Presiden Prabowo.
Transaksi Gagal, Tekanan Politik Dimulai
Riza Chalid diminta mengembalikan dana sebesar USD 149 juta ke rekening yang telah disepakati, dengan imbalan agar namanya tidak diumumkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung. Namun hingga tenggat waktu 6 Juli 2025, dana tersebut tidak ditransfer.
Sebaliknya, Riza hanya menawarkan USD 50 juta, dengan dalih bahwa dirinya selama ini telah mendistribusikan dana ke hampir seluruh elite politik lintas partai, pejabat tinggi negara, serta petinggi aparat keamanan dan hukum.
Melalui penghubungnya, Rafik, Riza bahkan menyampaikan tuntutan ekstrem: agar Jaksa Agung dicopot dan diganti dengan Jaksa Agung Muda pilihannya. Jampidsus juga diminta dicopot. Jika tidak, ia mengancam akan membuka semua data aliran dana ilegal ke publik.
Ancaman Gempa Politik
Ancaman dari Riza bukan omong kosong. Counterpart Whitewood Center menerima informasi bahwa Riza menyimpan dokumen-dokumen dan rekaman yang dapat membongkar seluruh jejaring korupsi elite nasional, termasuk aliran dana ke partai-partai besar, aktor hukum, hingga penyelenggara pemilu.
Dampaknya bisa sangat besar. Bila benar data itu diungkap, bukan hanya kasus ini yang akan mengguncang, tapi bisa memicu krisis legitimasi politik nasional.
Isyarat dari Istana
Dalam pidatonya di Kongres Nasional PSI, Presiden Prabowo menyampaikan pernyataan yang dinilai sebagai respons atas situasi ini. Ia mengatakan:
“Koruptor membiayai demo-demo besar. Mereka ingin Indonesia gelap, penuh kekacauan, agar mereka bisa selamat dari hukum.”
Sumber internal menyebut bahwa pernyataan itu diarahkan pada sejumlah figur yang kini terlibat dalam lobi politik bawah tanah, termasuk Riza Chalid, yang disebut-sebut menjadi donatur utama bagi jaringan aksi-aksi politik yang mengancam stabilitas pemerintah.
Hukum vs Kekuasaan
Kasus Riza Chalid kini bukan lagi soal korupsi teknis, tapi telah menjadi pertempuran antara supremasi hukum dan kekuatan politik tertutup. Pemerintah, aparat penegak hukum, dan masyarakat sipil kini dihadapkan pada ujian integritas paling serius dalam dua dekade terakhir.
Jika hukum tegak lurus, skandal ini bisa jadi momen bersih-bersih terbesar dalam sejarah migas nasional. Namun jika dibiarkan berlalu atau dinegosiasikan di balik layar, maka kepercayaan publik terhadap keadilan dan kepemimpinan nasional akan runtuh. (Narsum Habibi/Ok)
Berita
Pelantikan 17 Pejabat Tuai Polemik Tercium Aroma Nepotisme Sugeng Sutrisno Angkat Bicara

TULUNGAGUNG,- Ketua LPKP2HI (Lembaga Pengawas Kebijakan Pemerintah,dan Pemantau Hukum Indonesia) Sugeng Sutrisno Ketika Ditemui di Sekretariatnya di Gang Perdana, Pacitan, Lk 03 RT 03/01 Ngunut Tulungagung paska pelaksanaan pelantikan 17 pejabat eselon pratama oleh bupati Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo di pendopo kongasarum kusumaning bongso pagi, Rabu,16 Juli 2025,sebagai langkah tepat tetapi kontroversial.
Keberadaan satu nama eks pejabat luar kota yang merupakan nama yang asing dan merupakan kejutan,muncul nama yang sedang merangkap jabatan secara definitif dan Plt di tempat sebelumnya,hal ini menjadi perhatian khusus dari Ketua PP LPKP2HI.
” Dalam mutasi,rotasi jabatan sesuai jenjang dan berdasarkan uji kompetensi beberapa waktu lalu di Surabaya adalah wajar, biar Tulungagung memiliki pejabat struktural dan fungsional yang tepat, artinya pas dalam memilih orang dan sesuai capability, the Right man on the Right place, dan tidak meninggal kan asas keterbukaan,serta tidak tercium aroma nepotisme “,paparnya.
Ketika menjelaskan kepada media, Rabu, 16/07/25, Sugeng Sutrisno mengingatkan agar pemerintah kabupaten Tulungagung berhenti dalam melakukan kebijakan dan langkah yang kurang sejalan dengan motto Tulungagung Guyup Rukun, dan selalu memantik perhatian publik,dan menuai polemik.
” Saya sebagai masyarakat asli Tulungagung trenyuh sekaligus miris selama pemerintahan yang baru dilantik beberapa bulan lalu selalu mendapatkan kritikan, hujatan, setiap kali mengambil langkah dan kebijakannya, flashback acara Sambang deso bagikan BLT DD ditengah isu efisiensi anggaran, isu perpecahan kongsi pasangan, dan akhir akhir ini Viral seorang wanita netizen berbicara kritis di medsos, dengan lantang, berbicara tentang ketimpangan dan kinerja, Ada apa dengan Tulungagung?.
Adanya dugaan nepotisme dan kolusi, yang tercium ditengah pelantikan jabatan eselon pratama , Sugeng Sutrisno atau akrab dipanggil Sugeng Tatto, merasa miris terhadap polemik yang ditimbulkan, kapan pemerintah hasil pilkada ini bekerja jika tetap muncul masalah dan isu negatif.
” Keputusan yang urgen harus berproses dan memperhatikan dampak, munculnya dugaan rangkap jabatan, munculnya pejabat luar kota yang menduduki fungsional anggaran, ini jelas memantik polemik dan kontroversi, menurut saya sebagai orang asli Tulungagung, Janganlah begitu, meskipun itu hak prerogatif kepala daerah melalui panitia seleksi ” Pintanya dengan suara khas seraknya.(Huri)
Berita
Romi Soekarno Sosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan Untuk Penguatan Nasionalisme

TULUNGAGUNG–Nasionalisme adalah modal dasar dalam pembangunan berkelanjutan,murni tercermin dari jiwa anak bangsa.
Anggota MPR/DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) VI Jawa Timur, Romi Soekarno, kembali menunjukkan komitmennya terhadap penguatan nilai-nilai kebangsaan melalui Sosialisasi 4 Pilar MPR RI yang digelar di kawasan Minapolitan, Desa Karangrejo, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, pada Senin (23/06/2025).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh masyarakat, pengurus PDI Perjuangan, serta lebih dari seratus undangan dari berbagai elemen masyarakat. Dalam paparannya, Romi menegaskan pentingnya pemahaman terhadap Empat Pilar Kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai fondasi utama dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan bangsa Indonesia.
“Kita harus bangkit menjadi pelindung bangsa dari desa. Kalau rakyat, terutama yang berada di desa-desa, tidak memahami nilai-nilai Pancasila, UUD, dan NKRI, maka siapa yang akan menjaga republik ini dari rongrongan internal?” ujar Romi.
Ia juga menyoroti pentingnya menanamkan nilai kemanusiaan, seperti yang tertuang dalam sila kedua Pancasila. Menurutnya, jika nilai ini tumbuh dalam hati masyarakat, maka keinginan untuk melakukan tindakan yang merusak bangsa akan dapat dicegah sejak dini.
Romi menambahkan, dalam menghadapi tantangan zaman dan generasi baru seperti Generasi Z, pendekatan sosialisasi nilai-nilai kebangsaan juga harus diperbarui. Semangat bung karno harus hidup di Tulungagung, mulai dari tingkatan bawah seperti petani, pedagang, generasi muda dan lain sebagainya.
“Kita siapkan metode-metode kreatif dan komunikatif untuk menyampaikan nilai-nilai 4 pilar kepada generasi muda. Tidak bisa lagi menggunakan cara lama. Harus disesuaikan dengan karakter anak muda masa kini yang lebih visual dan digital,” jelasnya.
Sementara itu, anggota DPRD Tulungagung dari PDI Perjuangaan, Joko Tri Asmoro menyampaikan semangatnya saat bertatap muka langsung dengan keturunan Proklamator Bung Karno. Ia menyebut, ketokohan Bung Karno bisa membawanya seperti ini.
“Saya merasa bangga karena bisa langsung bertemu dengan cucu Bung Karno. Ajaran-ajaran beliau semoga bisa terus hidup dan membumi di masyarakat, terutama di Tulungagung,” ungkap Joko Tri.
Ia berharap agar Romi Sukarno tidak hanya hadir sekali, tapi sering sering menyambangi Tulungagung untuk terus membumikan semangat nasionalisme dan nilai-nilai kebangsaan.
Terlebih, Tulungagung adalah lumbung utama PDIP atau “Kandang Banteng” perlu sekiranya ajaran Bung Karno terus disosialisasikan untuk menanamkan Pancasila.
“Kami harap Mas Romi sering-sering hadir ke Tulungagung. Sosialisasi semacam ini sangat penting, apalagi untuk generasi muda yang mulai tergerus arus informasi global,” ujar tokoh masyarakat asal Tulungagung timur itu.(HUR)
-
Berita5 bulan ago
Surat Edaran Dianggap Merugikan Masyarakat Kecil, Yayasan Al Ghoibi Angkat Bicara
-
Berita2 bulan ago
Menghidupkan Kecintaan Bonsai di Tengah Alam Tulungagung
-
Jawa Timur3 bulan ago
Mahasiswa di Tulungagung Tuntut Ketranparansian Pemerintah Dalam Pembangunan
-
Berita3 bulan ago
Diduga Disekap, Seorang Mantan Istri, Laporkan Dokter ke Polisi
-
Jawa Timur3 bulan ago
Isu Dugaan Pungli di Lingkungan Pendidikan Tulungagung, SY; Itu Fitnah
-
Berita2 bulan ago
Hanya 20 dari 36 POM BENSIN di Tulungagung Yang Telah Lakukan CSR, Lainnya Dimana ?
-
Berita2 bulan ago
Grand Opening AG RAYA Internet Exchange Momen Penting untuk Meningkatkan Kualitas Akses Internet
-
Berita4 bulan ago
Semarak Kejuaraan Tournamen Billiard Non Gelar Bilkop Brombong: Ajang Kebersamaan dan Prestasi