Connect with us

Jawa Timur

Isu Dugaan Pungli di Lingkungan Pendidikan Tulungagung, SY; Itu Fitnah

Published

on

 

TULUNGAGUNG – Isu yang menghebohkan kembali mencuat di lingkungan pendidikan Kabupaten Tulungagung, khususnya di Kecamatan Ngunut, yang melibatkan oknum guru dan Kepala Korwil Unit Pelayanan Administrasi Satuan Pendidikan (UPASp), SY (inisial).

Menurut data dari Biro Pusat Statistik, terdapat lebih dari 400 guru Sekolah Dasar yang berstatus sebagai aparatur sipil negara (ASN) di wilayah Ngunut, menjadikannya jumlah yang cukup signifikan.

Dalam dugaan kasus ini, SY yang menjabat sebagai Kepala Korwil UPASp diduga melakukan pemotongan uang Tunjangan Hari Raya (THR) sebesar Rp 50.000 dan Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP) sebesar Rp 40.000, serta Rp 30.000 sesuai golongan kepegawaian kepada para guru ASN.

Pemotongan ini diduga dilakukan melalui instruksi kepala sekolah dasar negeri yang ada di Ngunut, sebagaimana terungkap dalam percakapan di aplikasi WhatsApp.

Ketika dikonfirmasi oleh wartawan di kantornya, SY membantah keras tuduhan tersebut.

“Saya sudah membaca, itu tidak benar adanya dugaan pungli ini, saya tidak menerima sepeserpun,” ungkapnya.

Dia juga menyarankan agar pihak yang ingin menelusuri kebenaran isu ini dapat mengonfirmasi langsung kepada kepala sekolah dan guru-guru terkait.

SY menyatakan bahwa isu ini merupakan fitnah yang sangat merugikan dirinya.

“Masalah ini sudah saya dengar dan ini adalah fitnah yang luar biasa,” tegasnya pada Kamis, (24/04/25).

Mencuatnya isu ini semakin diperkuat dengan adanya chat WhatsApp dari seorang guru yang mengindikasikan adanya pungutan terhadap ASN/PSN di wilayah Ngunut.

Dalam keterangan tersebut, disebutkan bahwa Kepala UPASp memerintahkan jajarannya secara lisan untuk mengumpulkan dana yang diambil dari TPP dan THR sesuai golongan.

Dugaan pemotongan ini dicurigai dilakukan secara korporasi dan masif oleh Kepala UPASp, mengingat saat Dinas Pendidikan Tulungagung dikonfirmasi, mereka mengaku tidak mengetahui adanya praktik semacam itu.

Kasus ini masih terus berkembang dan menjadi perhatian publik, terutama di kalangan guru-guru yang merasa dirugikan.

Diharapkan pihak berwenang dapat segera melakukan penyelidikan untuk mengungkap kebenaran di balik isu ini. (Mas/red)

Editor: DON

Continue Reading
1 Comment

1 Comment

  1. Paula2381

    Mei 25, 2025 at 2:35 am

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Jawa Timur

PSM Banaspati Mojopahit Datangi Cabdin Kediri Tuntut Penambahan Kuota Siswa dan Dugaan Pungli

Published

on

 

 

KOTA KEDIRI— Aksi Damai puluhan anggota PSM Banaspati Mojopahit menggelar aksi damai di depan Kantor Cabang Dinas Pendidikan (Cabdin) Wilayah Kediri pada Kamis (26/06).

 

Dalam aksi tersebut, mereka menuntut dua hal penting: penambahan kuota siswa di SMA/SMK negeri se-Kediri Raya dan penyelidikan atas dugaan pungutan liar (pungli) di SMAN 1 Ngadiluwih dan SMKN 1 Kras.

 

Perwakilan PSM, Harbaktian dan Joko Prasetyo, mengungkapkan keprihatinan terhadap banyaknya lulusan SMP/MTs, terutama dari kalangan kurang mampu dan berprestasi, yang belum mendapatkan tempat di sekolah negeri.

 

“Kami mendesak penambahan pagu siswa untuk setiap rombongan belajar pada Seleksi Penerimaan Murid Baru (PPDB). Masih banyak anak berprestasi yang tidak kebagian kursi,” tegas Harbaktian saat audiensi dengan perwakilan Cabdin.

 

Respons Dinas Pendidikan Provinsi Cabang Kediri

 

Audiensi dihadiri oleh perwakilan Cabdin Kediri, Sidik Purnomo (Kasi SMK) dan Heri Utomo (Kasi Humas), serta perwakilan dari Kejari Kabupaten Kediri dan Polres Kediri Kota.

 

Heri Utomo menanggapi tuntutan pada aksi damai,menyatakan bahwa pihaknya tidak mengetahui adanya tindakan tersebut dan mendorong masyarakat untuk melaporkan secara resmi jika ada bukti.

 

Sementara itu, Sidik Purnomo menjelaskan bahwa penambahan kuota siswa diatur oleh regulasi yang membatasi jumlah siswa per rombel maksimal 36.

 

“Setiap rombel dibatasi maksimal 36 siswa sesuai juknis dari pusat, daerah, dan provinsi jawa timur” tambahnya.

 

Sidik menyarankan agar PSM mengajukan tuntutan secara resmi melalui surat kepada Kantor Cabdin, serta menembuskan ke Cabdin Provinsi dan Kementerian Pendidikan.

 

“Saran kami, kirimkan surat resmi ke kantor Cabdin dan ditembuskan ke Cabdin Provinsi serta kementrian Pendidikan. Ini perlu menjadi pembahasan lebih lanjut dilevel yang berwenang”, tukasnya.

 

Aksi berlangsung dengan tertib dan diakhiri dengan dialog.

 

PSM Banaspati Mojopahit berkomitmen untuk menindaklanjuti saranBerkomitmenn dan mendorong penyelidikan tuntas atas dugaan praktik pungli di dua sekolah yang disebutkan. (Tim /red)

 

 

Continue Reading

Jawa Timur

Wujudkan Progam Sejuta UMKM,Yayasan Rajawali Unggul Berdaya Suport CFD Ngunut 

Published

on

TULUNGAGUNG – Antusiasme masyarakat Ngunut luar biasa, ribuan masyarakat memadati area car free day , wakil bupati Tulungagung Ahmad Baharudin SM mengapresiasi paguyuban pemuda – pemudi Wironaden Desa / Kecamatan Ngunut yang telah menggelar Car Free Day (CFD) di Kampung Krajan Lingkungan 10 Desa Ngunut, Minggu (22/06/2025).

 

Hal ini disampaikannya usai meninjau puluhan lapak pedagang yang berjualan di acara tersebut dan lomba mewarnai yang diikuti oleh anak – anak usia TK.

 

“Tentunya, kami dari Pemerintah Kabupaten Tulungagung sangat mengapresiasi kepada Pemerintah Kecamatan, Pemdes Ngunut, paguyuban pemuda – pemudi Wironaden dan semua pihak yang telah mensukseskan terselenggaranya acara CFD ini,” ucapnya.

 

Menurutnya, dengan adanya CFD ini diharapkan bisa dijadikan sebagai salah satu sarana untuk meningkatkan pada segala bidang, baik secara ekonomi maupun sosial.

 

“Selain sebagai sarana warga masyarakat untuk olahraga pagi, kami juga berharap melalui CFD ini bisa digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui UMKM, sehingga perekonomian warga masyarakatpun juga bisa ikut meningkat,” harapnya.

 

Pihaknya menyebut, hal ini merupakan salah satu bagian dari visi misi Bupati dan Wakil Bupati Tulungagung Gatut Sunu – Baharudin yaitu untuk meningkatkan perekonomian di kabupaten Tulungagung.

 

“Event seperti ini nantinya kita harapkan tidak hanya di wilayah kota saja dan ini yang di Kecamatan Ngunut sudah mulai berjalan. Selanjutnya juga bisa dikembangkan di wilayah lain, seperti di wilayah Kecamatan Campurdarat atau wilayah Kecamatan lainnya,” tandasnya.

 

Ditempat yang sama Camat Ngunut Sutrisno juga menyampaikan event CFD diwilayahnya sudah kesekian kalinya diadakan dan merupakan wadah untuk mengembangkan usaha bagi para pelaku industri maupun UMKM.

 

“Ini merupakan salah satu wadah yang tepat untuk mengembangkan usaha bagi para pelaku industri dan UMKM yang ada di wilayah Kecamatan Ngunut,” katanya.

 

“Kedepannya, kegiatan seperti ini akan selalu kita dukung agar bisa lebih bermanfaat bagi warga masyarakat semisal dengan kegiatan pengecekan kesehatan gratis dengan menggandeng Puskesmas dan bazar sembako murah dari Dinas terkait,” ungkapnya.

 

Sementara itu Joko Ibrahim selaku Ketua Yayasan Rajawali Unggul Berdaya yang juga merupakan inisiator kegiatan CFD menyampaikan terimakasih kepada Wabup Baharudin yang telah hadir dan mendukung kegiatan CFD di wilayahnya.

Kegiatan CFD Ngunut akan dilaksanakan dua minggu sekali dan bilamana diperlukan akan seminggu sekali.

 

Menurutnya, kegiatan tersebut dilaksanakan untuk memberikan ruang bagi para pelaku usaha khususnya UMKM dan itu merupakan salah satu apa yang menjadi visi misi Bupati dan Wakil Bupati Tulungagung Gatut Sunu – Baharudin yaitu terkait peningkatan ekonomi warga masyarakat melalui pertumbuhan UMKM.

 

“Terimakasih kepada Pemkab Tulungagung dan jajarannya yang telah mendukung kegiatan ini. Program unggulan sejuta UMKM, bisa diwujudkan dengan acara semacam ini,

Kita akui memang belum bisa terakomodir secara keseluruhan dalam kegiatan ini, kedepannya kita akan kembangkan kegiatan ini secara lebih maksimal melalui event berikutnya agar UMKM dan industri perdagangan di Ngunut yang sudah terkenal ini bisa lebih meningkat lagi,” tuturnya.(Hur)

Continue Reading

Berita

Haflah Takhrij Tradisi Keilmuan Berkelanjutan di LPI Al Isyroq Bangoan

Published

on

Tulungagung – Pada Ahad, 15 Juni 2025, Desa Bangoan Kedungwaru Tulungagung, Jawa Timur, menjadi saksi pentingnya pendidikan berkelanjutan dalam acara Haflah Takhrij yang digelar oleh Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Al Isyroq. Didirikan oleh tokoh terkemuka DR. Ratna Firmansyah, yang juga menjabat sebagai direktur, lembaga ini berkomitmen untuk mendampingi para murid dalam perjalanan mereka menuju jenjang yang lebih tinggi.

Acara ini menjadi momen istimewa bagi 22 murid dari jenjang PAUD dan 45 murid dari TK yang merayakan kelulusan mereka. Selain itu, dua murid TK dan tujuh murid SD yang telah khotam Yanbu’a juga dikenang dalam perayaan ini. DR. Ratna menekankan bahwa tugas LPI Al Isyroq tidak berakhir hanya dengan berakhirnya tahun ajaran, tetapi terus berlanjut untuk menanamkan kecintaan terhadap ilmu.

“Haflah takhrij adalah tradisi penting yang kami pertahankan, untuk mewujudkan semangat menuntut ilmu, terutama di tengah tantangan zaman modern saat ini,” ungkap DR. Ratna. Dengan demikian, acara ini tidak sekadar penutup tahun ajaran tetapi juga sebagai pengingat akan pentingnya membangun hubungan sanadah ilmu, mewariskan pengetahuan dengan adab yang baik.

Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Islam Al Azhaar Indonesia, KH. Imam Mawardi Ridlwan, juga memberikan apresiasi pada LPI Al Isyroq atas dedikasi mereka dalam mengembangkan pendidikan di daerah tersebut dan menjelaskan bahwa Haflah Takhrij berfungsi sebagai suatu rangkaian yang holistik dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), mendidik murid untuk menjadi generasi yang tidak hanya paham akan ilmu tetapi juga beradab.

Dengan semangat dan tekad yang tinggi, LPI Al Isyroq akan terus berupaya menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, membekali para murid dengan bekal ilmu yang bermanfaat di masa depan serta menjamin kesinambungan dalam proses pendidikan mereka. Melalui Haflah Takhrij ini, semua harapan dan doa terungkap, agar para alumnus bisa menjadi penerus yang membawa perubahan positif bagi masyarakat di sekitar mereka. (Ok)

Continue Reading

Trending