Berita

BUMDesa dan KDMP Upaya Revitalisasi Optimalisasi Ekonomi Desa

Published

on

Tulungagung – Penggalan kalimat “Its Not End Of History”, kata yang saya pilih untuk menjelaskan perihal hubungan BUMDesa dan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP).

Bahwa keduanya merupakan sebuah konsensus luar biasa dari pemerintah yang berkenaan dengan legitimasi lembaga ekonomi desa yang dapat dijadikan sebagai alat perjuangan kesejahteraan masyarakat Desa. Dan semua tahu bahwa lahirnya KDMP akibat peristiwa politik, dalam rangka memenuhi tatanan kebijakan pemerintah untuk revitalisasi dan optimalisasi ekonomi desa.

Semuanya tidak kaget dengan adanya KDMP, yang kemudian akan berkolaborasi dengan BUMDesa. Ini artinya ada kemajuan besar dalam kolaborasi kolaborasi baru di desa. Sebagai masyarakat pada umumnya sangat berharap akan segera ada berita berita bagus akibat kolaborasi keduanya.

Beberapa bulan ini, memang saya menyimak dan mengikuti berbagai perdebatan, kontroversi, ataupun tanggapan atas tegak miringnya kehadiran KDMP yang akan beraksi beberapa bulan lagi (renc Oktober), namun saya terpaksa sering minta maaf kepada para teman teman, bahwasanya tidak tertarik, atau tak tergoda memberikan statement. “Maaf, saya tidak sedang dalam konsen, dan tidak cukup kompeten di bidang ini “. Artinya sikap ini memperesentasikan satu upaya menahan respon terhadap sebuah proses yang masih berlangsung dan tidak ikut ikutan pada hal yang sedang tidak menjadi fokus perhatian.

Pengalaman selama mengabdi di Desa dengan tulus dan kerelaan serta niat berbuat sesuatu agar bermanfaat bagi orang lain melalui BUMDesa cukup menjelaskan, saya masih disini sampai batas negara tidak memerlukan lagi. Di BUMDesa dengan segala sejarahnya, setidak tidaknya telah pada perfoma dan moment terbaiknya. Bagi saya rasanya melegakan dan membanggakan.

Inilah negara dan Desa serta Pemerintah yang sedang membuat takdir sejarah, mempertemukan keduanya dalam kemitraan strategis kedepan demi “tujuan pemeliharan”, dalam rangka pemenuhan kebutuhan pembangunan populis, apapun itu, hal hal yang berkaitan dengan desa adalah atensi prioritas program politik ekonomi pemerintah dari dulu hingga sekarang.

Beruntungnya “peristiwa hebat” ini hadir dalam waktu yang benar yakni “perekonomian global sedang mengalami penurunan (inflasi)”, Akibatnya pertumbuhan ekonomi termasuk di desa lambat, target kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat tidak tercapai. Oke khan, kemudian BUMDesa dan KDMP hadir sebagai solusi, dan mendapat peran tugas mulianya, bergerak di lini masa gerakan pembangunan dari desa menuju kemandirian melalui optimasi potensi desa.

Akhirnya, sejarah akan punya ceritanya sendiri, entah karena moment atau tercipta karena kerja keras. Dan bagi saya, negara sedang tidak bereksperiment apalagi coba coba. Mari bekerja dan berkarya untuk desa yang lebih baik. ( hur/red).

Penulis :Joko Ibrahim

Pegiat sosial, aktivis Bumdesa dan SPPG.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Exit mobile version