Berita
Disambut Meriah Wakil Bupati Tinjau Langsung Pelaksanaan MBG di Kawasan Ngunut
TULUNGAGUNG – Ahmad Baharudin melakukan tinjauan secara langsung di beberapa tempat penyaluran paket Makan bergizi gratis (MBG) antara lain di SDN negeri Kalangan 2,Tk/Paud,serta di SD 08 Ngunut Tulungagung ,Hari ini, kamis 22 Mei 2025, suasana amat menyenangkan ketika wabub masuk ruangan, bersama Jajaran Forkopimda, Bupati/ wakil, Kapolres, dan Dandim melakukan tinjuan
” Pelaksanaan makan bergizi gratis di Kec Ngunut. Ini merupakan bentuk dukungan dan koordinasi kolektif yang solid agar supaya Program MBG dapat berjalan dengan baik di kemudian hari” Tuturnya disela sela acara.
Tak hanya dari stakeholder, tinjauan dihadiri juga oleh team KIP Foundation/Klinik BUMDesa Jawa Timur yang bekerja sama dengan Sampoerna hadir untuk memberikan assement program Desa berbasis ketahanan Pangan. Bersama sama akan mendiskusikan langkah langkah konkret untuk percepatan pendampingan sebuah model desa ideal di Provinsi Jawa Timur.
Desa Ngunut di pilih untuk dijadikan role model atau prototypenya sebagai desa ketahanan pangan.
Moment pertemuan dalam kegiatan ini tentunya tak lepas dari pemahaman bersama bahwa Makan Bergizi Gratis merupakan Program Unggulan Presiden Prabowo yang bertujuan untuk menciptakan generasi anak Indonesia yang sehat, cerdas dan kuat di masa mendatang. Dilapangan, program ini dilaksanakan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang kompenen SDMnya terdiri dari Kepala SPPG, Ahli Gizi dan Akuntan, dan 50 relawan.
Yayasan Rajawali Unggul Berdaya sebagai Mitra BGN saat ini me-lead dua SPPG yang berada di Kec Boyolangu dan Ngunut, yang masing masing telah beroperasi pada Januari dan Mei 2025, dan menyalurkan penerima manfaat sebanyak 2763 dan 2620 siswa dari jenjang PAUD, TK, SD, SMP dan SMA yang tersebar di 11 desa.
” Bagi kami, pengaruh besar adanya program ini tak hanya pada aspek kesehatan dan gizi, namun juga sebagai “alat perjuangan” yang mampu menciptakan sirkulasi ekonomi lokal “,Tutur Joko Ibrahim.
Selanjutnya dalam keterangannya, berlandaskan pada prinsip dari desa untuk desa kembali ke desa. Hal ini bisa ditemui dari produk menu harian yang disajikan, hampir semuanya merupakan produk lokal desa yang digarap oleh para petani, peternak, melalui Bumdesa maupun Koperasi yang berada di lingkungan setempat.
Hadirnya SPPG sebagai pelaksana MBG bisa disebut sebagai jawaban pembangunan berkelanjutan desa, untuk itu layak dijadikan sebagai program prioritas rencana pembangunan berjangka pendek di Kabupaten Tulungagung. Bahkan tidak mungkin Kota yang memiliki sumberdaya alam yang lengkap dengan potensi produk gunung,daratan, lautan, serta memiliki jumlah siswa yang banyak. Akan menjadi contoh paket lengkap kemandirian, berketahanan pangan.
Sebagai usaha mempertahankan ketahanan pangan, dan pemenuhan gizi masyarakat yayasan Rajawali unggul berdaya menyiapkan beberapa skema agar program pemerintah ini semakin cepat dalam pemenuhan MBG, ( hur)