Berita

Menghidupkan Kecintaan Bonsai di Tengah Alam Tulungagung

Published

on

Tulungagung – Imam Sopingi, seorang pensiunan guru agama Islam asal Desa Plosokandang, Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung, membuktikan bahwa hobi bisa menjadi sumber penghasilan. Sejak 1990, beliau menekuni seni bonsai, hasil pengamatan terhadap potensi dongklak di wilayah pegunungan.

Dengan ketekunan dan keahlian otodidak, Imam mengembangkan tanaman bonsai, menggabungkan akar, batang, dan daun dengan harmonis dalam pot dangkal. “Semua teknik ini saya pelajari dari buku dan pengalaman. Tentu saja, banyak kegagalan di awal,” ujarnya saat ditemui di rumah hijaunya pada Sabtu, 31 Mei 2025.

Di kebun persemaiannya, ratusan jenis pohon bonsai tumbuh rapi. Di antaranya, Iprik, Serbin (seribu bintang), dan Sancang. “Bonsai adalah seni untuk menciptakan miniatur dari pohon besar yang telah berusia, merawat keindahan bentuk dahan dan akar,” jelasnya.

Imam berkomitmen untuk menjaga tradisi dan keindahan seni bonsai, menunjukkan bahwa hobi tak hanya sekadar kesenangan, tetapi juga bisa berkontribusi secara ekonomi dan budaya. Melalui hasil karyanya, Imam berharap bisa menginspirasi generasi muda untuk menggali potensi hobi mereka.

Lebih dalam Imam Sopingi menjelaskan tentang tanaman Bonsai dengan serius.

Imam berkomitmen untuk menjaga tradisi dan keindahan seni bonsai, menunjukkan bahwa hobi tak hanya sekadar kesenangan, tetapi juga bisa berkontribusi secara ekonomi dan budaya. Melalui hasil karyanya, Imam berharap bisa menginspirasi generasi muda untuk menggali potensi hobi mereka. (Hur)

 

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Exit mobile version