Berita
Peringati Resolusi Jihad, WASKITA Teguhkan Semangat Santri dan Ulama untuk Jaga NKRI
Tulungagung,- Dalam rangka memperingati Resolusi Jihad Nahdlatul Ulama (NU) yang bersejarah, WASKITA (Wahana Silaturrohim Kyai Tulungagung) menggelar acara doa bersama dan pembacaan teks resolusi di Pondok Pesantren Al Fattah Mangunsari, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung, Minggu (19/10/2025).
Acara tersebut dipimpin oleh KH Soim Alkasy, selaku wakil Ketua bidang komunikasi WASKITA, dan dihadiri oleh sejumlah Kyai serta tokoh pesantren dari berbagai wilayah di Tulungagung. Dalam kesempatan itu, para ulama menegaskan kembali semangat jihad fi sabilillah sebagaimana termaktub dalam Resolusi Jihad NU yang ditetapkan di Surabaya pada 22 Oktober 1945.
“Resolusi ini menjadi pengingat bahwa mempertahankan kemerdekaan dan menegakkan agama adalah kewajiban setiap muslim. Semangat itu tidak boleh padam di tengah tantangan zaman,” ujar KH Soim Alkasy di hadapan para kyai.
Dalam teks aslinya, Resolusi Jihad NU 1945 menyerukan kepada Pemerintah Republik Indonesia agar mengambil tindakan nyata terhadap ancaman penjajahan Belanda dan sekutunya. Para ulama saat itu menegaskan bahwa membela tanah air dari ancaman penjajah merupakan kewajiban agama (fardhu ‘ain) bagi umat Islam.
Teks resolusi yang dibacakan kembali oleh KH Soim Alkasy antara lain berbunyi:
“Memohon dengan sangat kepada Pemerintah Republik Indonesia supaya menentukan suatu sikap dan tindakan yang nyata serta sepadan terhadap usaha-usaha yang akan membahayakan Kemerdekaan dan Agama dan Negara Indonesia, terutama terhadap pihak Belanda dan kaki tangannya.”
Selain pembacaan teks resolusi, acara juga diisi dengan pembacaan shalawat, doa bersama untuk para syuhada, serta tausiyah tentang pentingnya menjaga persatuan bangsa. Seruan takbir menggema dari para peserta di akhir acara:
“Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar!”
KH Soim menegaskan, semangat Resolusi Jihad harus dihidupkan kembali di tengah tantangan global dan kemerosotan moral generasi muda. “Jihad kita hari ini bukan lagi dengan senjata, melainkan dengan ilmu, akhlak, dan kerja nyata untuk bangsa,” ujarnya. (Ok)