Jawa Timur
Warga Kedoyo Protes!! Tanam Pisang di Jalan Rusak
TULUNGAGUNG– Protes tentang jalan rusak semakin meluas, aksi simbolis yang mengejutkan, warga Desa Kedoyo, Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung, menanam pohon pisang di sepanjang ruas jalan desa yang rusak parah.
Langkah unik ini diambil sebagai bentuk protes atas lambannya respons pemerintah dalam menangani infrastruktur yang telah menjadi keluhan warga selama bertahun-tahun.
Ruas jalan sepanjang 4,5 kilometer yang menghubungkan desa tersebut kini dipenuhi lubang dan retakan, menyulitkan mobilitas warga.
“Kami melakukan aksi tanam pohon pisang di jalan yang rusak karena sudah sangat parah. Kami ingin pemerintah menyadari kondisi ini. Janji-janji Bupati yang menyebutkan perbaikan jalan sebagai prioritas, kini hanya tinggal kata-kata,” ungkap inisial GC seorang warga Desa Kedoyo, Sabtu(19/4).
Kepala Desa Kedoyo, Andik, menegaskan bahwa pihaknya telah berulang kali mengajukan proposal perbaikan jalan kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Tulungagung.
“Setiap tahun kami mengirimkan permohonan, tetapi belum ada realisasi. Jalan ini sangat vital untuk aktivitas ekonomi, pendidikan, dan warga,” tegasnya.
Kerusakan jalan semakin parah saat musim hujan, ketika jalan berubah menjadi kubangan lumpur, membatasi akses masyarakat.
“Hampir 4,5 km jalan di desa kami rusak berat. Jika tidak segera diperbaiki, dikhawatirkan akan mengganggu perekonomian warga,” tambah Andik.
Aksi penanaman pisang ini tidak hanya menyoroti kekecewaan warga, tetapi juga menjadi simbol harapan akan perubahan.
Pohon pisang dipilih karena dianggap mampu tumbuh di kondisi tanah yang sulit, merefleksikan ketahanan masyarakat Kedoyo.
Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari Pemerintah Kabupaten Tulungagung terkait protes warga maupun permohonan perbaikan jalan.
Warga berharap aksi ini mampu mendorong pemerintah untuk segera turun tangan, mengingat jalan tersebut menjadi satu-satunya akses penghubung antar dusun di Desa Kedoyo. (M Handiman/red)
Editor: Doni Saputra